PROSA : "Surat Kedua UntukMu"



*Surat kedua dari dua belas surat, Untukmu*

Oleh: Muh. Andrianto H

Yang aku banggakan,
Lily ku tersayang.

Lily,

Aku telah rampungkan, rangkaian perjalanan panjang melewati lembah sunyi. Aku pun juga
telah menyaksikan banyak bunga mekar yang harumnya, dibiarkan hilang dimakan oleh terik
sinar matahari.
Perjalanan ini, terasa aku sangguhkan untuk aku lalui, ketika aku mengatakan bahwa aku siap
melewati rasa sombongku saat semua terang memihakku.

Lily ku yang tersayang,

Aku juga hendak mengatakan kepada engkau, bahwa kepada sinar keabadian cinta semua
akan bermuara. Seperti laksana seekor merpati terbang ke belaian asmaranya. Menggapai dan
menggenggam erat tangan cintanya, melakukan perjalanan cinta untuk keabadiannya. Yang
akan mengukir pena emas yang ada di dadanya,

Lily ku yang tersayang,

Marilah kita letakkan ego kita, mari kita rebahkan keangkuhan kita, mari kita berjalan kearah
barat menengok matahari dan menunggu fajar mentari di bukit sinai. Mari kita mengalunkan
lagu keabadian, menghardikkan semua kekerdilan cara pandang kita, mari kita menuju
singgasana raja dengan hati terbuka. Seperti samudera yang siap menerima dosa dosa dari
penjuru dunia.

Lily ku yang tersayang,

Lihatlah mega yang menguning itu, sebentar lagi ia akan pergi untuk meninggalkan semua

makhluk. Dan sebentar lagi terbit cahaya kerinduan yang merasuk dalam hati setiap insan.
Dan lihatlah aliran sungai itu, mereka sorak sorai mengalir untuk ketentraman dan
kesejahteran hati untuk setiap yang ada dihadapannya, begitu indah alunan gemulai liuk
lakunya, membuat semua makhluk terpana dan ingin selalu di dekatnya,

Lily ku yang tersayang,
Mungkin, ini surat untukmu yang agak begitu lusuh engkau baca, tetapi, aku akan selalu
mengirimkan bunga bunga mawar untukmu,

salam
YANG TERKASIH

Post a Comment

0 Comments