PUISI: TARIK TAMBANG

TARIK TAMBANG
Oleh : Ghofiruddin Alfian

1
Mari bermain tarik tambang
Tali temali yang dijulurkan
Sepanjang sudut pandang
Rangkaian opini tentang tanah alam
Yang hendak diperjualbelikan

Sebidang tanah adalah harta
Yang diwariskan; dan perihal pewarisan
Senantiasa bersangkut-paut 
Dengan pelestarian

Lestari alamku, lestari desaku
Begitulah dulu kata Almarhum Gombloh;

Alamku yang lestari, alamku yang
Dilebati dengan beraneka tetumbuhan
Yang akarnya menancap hingga inti,
Menyerap setiap reguk aspirasi bumi
Melindungi sumber mata air
Sepanjang perjalanan lintas generasi

Sedangkan pada batang, ranting, 
dan daun yang bergoyang,
di sana tersimpan sepoi-sepoi kesejukan,
udara bersih yang sanggup melapangkan
kehaluan, udara bersih yang bebas hirup;
untaian syukur tentang hidup
yang senantiasa mendegup

2
Mari bermain tarik tambang
Menjelajahi pikiran yang sedang
Hanyut dalam hasutan, dunia yang
Harus direngkuh dengan kuku-kuku
Yang mencakar

Dengan dalih membuka lapangan
Pekerjaan, dan demi meningkatkan
Pendapatan, maka pelestarian pun
Harus ditangguhkan, 

pohon-pohon Harus segera ditebang, 
tanah-tanah Harus segera dikeruk, 
dan segala Permata yang menjadi 
hasil galian Harus segera diselundupkan 
menuju Bayang-bayang

Yang tersisa kemudian adalah ceruk
Yang dalam, serta bongkahan-bongkahan
Yang tak mungkin bisa dimakan;

Juga kemiskinan;
Orang-orang akan telah asyik dengan kaki
Yang saling tendang, tangan yang
Gemar menampar, jiwa yang khawatir
Tak memperoleh jatah yang setimpal

Huru-hara para orang pinggiran


3
Mari bermain tarik tambang
Permainan adu kekuatan hingga 
Kubu lawan terjungkal, hingga para
Pemenang hanyut dalam derai tawa
Yang terpingkal

Dalam sebuah hubungan yang kekal,
Tidak bisa tidak harus melibatkan
Lingkaran kekuasaan,
Lobi-lobi harus dijulurkan,
Dan Jangan heran bila ada seorang pemain
Yang akan masuk melalui pintu
Paling belakang, 

tanpa perlu menunggu Kertas putih 
dicecari tinta-tinta Berwarna hitam,
kata-kata akan termaktub pada sebuah
ledakan; pikiran pun mengawang,
dan imajinasi liar akan sampai pada
sebuah terowongan lubang hitam:
pada sebuah area ribuan hektar
yang dijaga ketat oleh aparat-aparat 
berwajah masam 

4
Mari bermain tarik tambang
menggali pertanyaan tentang apakah yang ada 
di balik gerangan? Tentang wajah-wajah
siapakah yang akan balik melawan?

Sebuah perlawanan membutuhkan 
Kesinambungan, persatuan di antara para
Jiwa tenang yang tersisihkan, juga
beberapa investigator kawakan yang
berjuang di garis depan, menguak fakta
dari balik ketimpangan yang diharu-birukan

sementara wacana harus senantiasa 
digulirkan; pemalas bisa memajang puisi
di dunia maya, peretas berselancar mengendus
bias seumpama realita, mahasiswa tetaplah
berarak pada derap langkah pikiran yang menyatu 
dengan kenyataan yang paling semenjana

dan rakyat jelata
harus benar-benar mencintai alamnya, 
mengambil untuk memenuhi kebutuhan 
yang paling utama, menahan diri ketika
nafsu kemewahan mulai berdegup kencang 
menghasratkan gelora

jangan tertipu hembusan semu angka-angka

(7 Maret 2021)

Post a Comment

0 Comments